Berkurangnya tenaga penyuluh pemerintah di lapangan menyebabkan kesenjangan inovasi petani terhadap perubahan informasi yang cepat dan menurunnya efektivitas kegiatan penyuluhan. Akibatnya petani tidak berdaya dalam menghadapi perubahan di lingkungannya sendiri terutama berkenaan dengan usaha tani, sehingga peran penyuluh masih dibutuhkan kehadirannya oleh petani untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran penyuluh pertanian dan pemberdayaan petani kopi dan untuk menganalisis pengaruh peran penyuluh pertanian terhadap pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling, artinya setiap Kelompok Tani diwakili masing-masing responden dengan jumlah yang proporsional. Masing-masing kelompok tani diambil sebanyak 6, setelah dikalikan dengan jumlah kelompok tani, sampel dalam penelitian ini berjumlah 66. Analisis dalam penelitian ini menggunakan dalam analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM-PLS). Hasil dari penelitian bahwa Peran penyuluh pertanian sebagai Inovator berpengaruh positif signifikan terhadap pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Sebagai inovator penyuluh memberikan ide-ide atau gagasan terbaru tentang budidaya tanaman kopi, penyuluh juga memberikan terobosan terbaru tentang penanganan panen dan pasca panen. Peran penyuluh pertanian sebagai motivator berpengaruh positif signifikan terhadap pemberdayaan petani. Peran penyuluh pertanian sebagai Fasilitator berpengaruh positif signifikan terhadap pemberdayaan petani kopi di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Peran penyuluh pertanian sebagai Komunikator berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen Pemberdayaan Petani. Peran penyuluh berperan sebagai komunikator dengan cara menyampaikan materi penyuluhan dan berkomunikasi dengan baik, penyuluh juga mendengarkan keluhan-keluhan dari anggota kelompok tani saat kegiatan penyuluhan.