Berdasarkan Hasil Penelitian didapat bahwa secara umum presepsi pelaku usaha mikro kerupuk dalam penerapkan strategi bauran pemasaran 7P adalah kategori baik untuk bauran produk, harga, tempat, orang dan bukti fisik. Sedang presepsi bauran proses adalah kategori sangat baik dan bauran promosi adalah kategori netral. Hasil analisis faktor internal dan eksternal didapat bahwa posisi sentra usaha mikro kerupuk puli bawang Desa Tambakrejo pada posisi ”Grow” dan ”Build” (tumbuh dan dibangun) dimana strategi yang cocok adalah strategi intensif atau strategi integrasi. Strategi intensif meliputi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Strategi integrasi meliputi integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horizontal. Berdasarkan analisis SWOT, posisi koordinat sentra usaha mikro kerupuk Desa Tambakrejo berada pada kuadran III (W-O). Sentra usaha mikro kerupuk puli bawang Desa Tambakrejo memiliki peluang besar namun ada kelemahan internal yang harus dibenahi sehingga kelemahan internal tersebut harus diminimalkan agar dapat merebut peluang pasar yang lebih baik dan mendukung kebijakan pertumbuhan yang turn around. Rumusan strategi yang sesuai dengan urutan prioritas berdasarkan analisis QSPM yaitu : 1)pemenuhan legalitas ijin usaha dan penataan tata letak produksi dengan dukungan serta pendampingan dari Pemerintah untuk pengembangan pasar dan meningkatkan keuntungan, 2)mengembangkan inovasi produk dan kemasan sesuai permintaan pasar dengan meningkatkan dan mengoptimalkan produksi, pemanfaatan teknologi, pengelolaan manajemen usaha untuk meningkatkan keuntungan 3) mengembangkan strategi promosi dan pemasaran dengan meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia tentang manajemen usaha guna memperluas pemasaran dan meningkatkan keuntungan.